Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (2024)

“Tipuan terbesar iblis adalah ketika kamu percaya dia tidak ada.” Kata-kata itu terus terngiang di benak Bimo. Ia tak bisa mengelak lagi, keputusannya mengubah nasib menjadi Desa Muara Tapah adalah sesuatu yang akan ia sesali seumur hidupnya. Kini, ia harus menghadapi kenyataan, makhluk yang bersekutu dengan iblis mengincar istri dan calon anaknya. Banyak penyesalan yang menumpuk di hatinya. Ia juga tidak bisa lagi memutuskan siapa yang layak dipercaya. Pak Kasno dan Pak Tingen, teman mengajarnya? Pak Kepala Desa dan istrinya? Atau bidan yang selama ini membantu istrinya? Bagi Bimo semuanya buram dan meresahkan. Dia hanya memiliki istrinya yang sedang hamil di desa ini, dan itulah yang ingin dia bawa pergi. Iblis berkepala tanpa tubuh melayang-layang terus muncul di ingatan Bimo. Di sela-sela nyengirnya, ia memamerkan kaki bayi yang di mulutnya berlumuran darah. Bimo tahu, jika terlambat, istri dan calon anaknya akan bernasib sama. Dia membuat berbagai rencana di kepalanya. Tidak seorang pun boleh mengambil istri dan anak-anaknya di masa depan.